Karya Tulis Ilmiah
Informasi Detail koleksi
PREVALENCE RATE BALITA STUNTING USIA 0-59 BULAN DI DESA BAKALAN KECAMATAN BULULAWANG KABUPATEN MALANG
Prodi | : DIPLOMA III GIZI |
Pengarang | : ALFIAH HIDAYATURROHMAH |
Dosen Pembimbing | : I Dewa Nyoman Supariasa, MPS |
Klasifikasi/Subjek | : , stunting, faktor resiko, balita usia 0-59 bulan |
Penerbitan | : , Malang: 2018. |
Bahasa | : Indonesia |
PENYIMPANAN | |
Lokasi | : --- |
Jumlah | : 0 |
Abstraksi
Stunting menggambarkan status gizi kurang yang bersifat kronik pada masa pertumbuhan dan perkembangan sejak awal kehidupan. Keadaan ini dipresentasikan dengan nilai z-score tinggi badan menurut umur (TB/U) kurang dari -2 standar deviasi (SD) berdasarkan standar pertumbuhan menurut WHO (WHO, 2010). Balita pendek. Masalah Balita pendek di Indonesia merupakan masalah kesehatan masyarakat masuk dalam kategori masalah kronis (Kemenkes RI, 2016). Presentase ini menurun dibandingkan hasil Riskesdas 2013 yaitu 37,2%, sedangkan untuk Provinsi Jawa Timur pada tahun 2013 prevalensi stunting yaitu sebesar 35,8%. Jenis Penelitian ini adalah penelitian observasi dengan desain penelitian yang digunakan yaitu deskriptif. Desain deskriptif menjawab atas pertanyaan-pertanyaan tentang siapa, apa, kapan, dimana, dan bagaimana keterkaitan dengan penelitian tertentu. Sampel penelitin terdiri dari 36 responden balita dengan status gizi stunting yang berumur 0-59 bulan di Desa Bakalan. Sebanyak 17,0% balita tergolong sangat pendek serta 83,0% pendek. Stunting lebih banyak ditemukan pada balita dengan usia 25-40 bulan dengan jenis kelamin terbanyak laki-laki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat faktor-faktor yang memepengaruhi kejadian stunting pada balita yaitu faktor langsung meliputi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) asupan makan (tingkat konsumsi energi dan protein). Serta terdapat faktor tidak langsung yaitu; status penyakit infeksi responden, sanitasi lingkungan, tingkat pendidikan ibu, pekerjaan orang tua, serta pendapatan keluarga. Saran dari penelitian ini yaitu diharapkan ibu balita lebih memperhatikan asupan makanan yang diberikan kepada anak hendaknya yang bergizi dan seimbang sehingga kebutuhan energi dan zat gizinya dapat terpenuhi serta tingkat konsumsi energi dan protein dapat kembali normal. Kata Kunci: stunting, faktor resiko, balita usia 0-59 bulan
Lampiran
[ Sampul Depan ][ Sampul Dalam ]
File Lembar Keaslian : [ Unduh ]
File Lembar Persetujuan : [ Unduh ]
File Lembar Pengesahan : [ Unduh ]
File Abstraksi : [ Unduh ]
File Kata Pengantar : [ Unduh ]
File Daftar Isi : [ Unduh ]
File Daftar Tabel : [ Unduh ]
File Daftar Lampiran : [ Unduh ]
File BAB-1 : [ Unduh ]
File BAB-2 : [ Unduh ]
File BAB-3 : [ Unduh ]
File BAB-5 : [ Unduh ]
File Daftar Pustaka : [ Unduh ]
File Lampiran : [ Unduh ]